Kamis, 27 September 2007

Daya Penyembuhan Klorofil; Alternatif penyembuhan DBD

Leenawaty Limantara

MEREBAKNYA penyakit demam berdarah di wilayah Indonesia telah diputuskan sebagai kejadian luar biasa nasional oleh Menteri Kesehatan Achmad Sujudi (Senin, 16 Februari 2004).

Segala upaya pencegahan, pendeteksian, dan penatalaksanaan korban demam berdarah harus diupayakan untuk mencegah meluasnya kasus ini. Media massa mengupas tentang gejala-gejala penyakit demam berdarah, kiat-kiat mewaspadai demam berdarah, cara penyebaran virus dan upaya pencegahan penularan penyakit sampai pada perilaku vektor pembawa (nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus), dan tipe-tipe virus dengue.

Pengembangan vaksin dengue juga telah dijalankan selam 20 tahun terakhir, di mana telah berhasil dibuat vaksin divalen (dua serotipe) dan trivalen (tiga serotipe). Bahkan, tengah diupayakan penelitian vaksin dengue tetravalen (empat serotipe). Akan tetapi, sampai saat ini vaksin tersebut belum dipasarkan di Indonesia.

Penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah sehingga mengakibatkan pendarahan-pendarahan. Pengobatan terutama ditujukan untuk mengatasi pendarahan, mencegah keadaan syok dengan mengusahakan agar penderita banyak minum, dan bila perlu memberikan cairan melalui infus. Transfusi darah diberikan kepada penderita dengan tanda-tanda perdarahan yang signifikan.

Untuk mengatasi demam, biasanya diberikan parasetamol. Bentuk-bentuk pendarahan spontan dapat berupa perdarahan kecil-kecil di kulit (petechiae), perdarahan agak besar di kulit (echimosis), perdarahan gusi, hidung, dan kadang-kadang dapat terjadi perdarahan masif yang dapat berakhir dengan kematian. Menurunnya jumlah trombosit darah dan pengentalan darah merupakan ciri khas penyakit demam berdarah berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.

Ciri umumnya berupa demam tinggi yang terjadi secara tiba-tiba, tanda-tanda perdarahan, pembesaran hati, dan kadang-kadang disertai syok. Penderita kehilangan nafsu makan, berkeringat banyak dan lesu, dengan keluhan sakit kepala, nyeri otot, sendi, tulang, dan ruam-ruam. Suatu terobosan baru menggunakan bahan alam klorofil diajukan sebagai alternatif penyembuhan sekaligus upaya pencegahan demam berdarah.

Klorofil vs hemoglobin

Ahli kimia Jerman, Dr Richard Willstatter (1913), berhasil mengidentifikasi fungsi sesungguhnya dari klorofil (zat hijau daun) dan menjelaskan bahwa molekul klorofil memiliki kesamaan struktur dengan hemoglobin, pigmen merah dalam darah manusia. Baik Richard Willstatter maupun Dr Hans Fisher memperoleh hadiah Nobel atas penemuan mereka terhadap struktur klorofil dan struktur hemoglobin.

Sungguh luar biasa mengetahui bahwa perbedaan antara kedua molekul ini hanya terletak pada atom pusat dari molekul. Atom pusat klorofil adalah magnesium dan atom pusat hemoglobin adalah besi. Berdasarkan penemuan ini, dapat disimpulkan bahwa klorofil memiliki nilai besar terhadap tubuh manusia. Klorofil menjadi nutrisi vital bagi tubuh manusia dan merupakan molekul yang dapat diterima oleh tubuh secara alamiah.

Klorofil berfungsi sebagai desinfektan dan antibiotik, bahkan sebelum adanya obat- obatan sintetis. Klorofil membersihkan jaringan-jaringan tubuh dan tempat pembuangan sisa limbah metabolisme dalam tubuh, sekaligus mengatasi parasit, bakteri, dan virus yang ada dalam tubuh manusia. Bahkan, klorofil dapat menghilangkan senyawa-senyawa kimia bersifat racun dalam tubuh.

Ekor molekul klorofil yang bersifat hidrofobik dapat menggali ke dalam sel/jaringan dan mengangkat senyawa hidrokarbon dari dinding sel serta mengeluarkan senyawa beracun tersebut, seperti halnya sabun mengangkat lemak dan kotoran pada tangan kita. Hidrokarbon yang dimaksud adalah pestisida, obat-obatan yang tertimbun dalam tubuh, pewarna makanan, bahkan bakteri, parasit, dan virus.

Tugas ini merupakan fungsi dari organ hati. Klorofil membantu kerja organ hati dan memproteksi organ hati sehingga kesehatan manusia dapat terjamin.

"Energi datang dari mengonsumsi energi". Sebenarnya energi datang dari oksigen dan rantai glukosa yang oleh sel dibakar untuk membuat molekul yang dikenal sebagai ATP. ATP-lah yang merupakan bahan bakar dalam tubuh kita. Kerja otak manusia bergantung pada ATP.

Energi datang dari sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh kita. Hemoglobin merupakan molekul dalam sel darah merah yang membawa oksigen. Adapun klorofil adalah pembentuk sel darah merah yang paling cepat di dalam tubuh manusia. Dengan mengonsumsi klorofil, jumlah sel darah dapat meningkat sangat cepat sehingga pasokan energi dalam tubuh dapat terus-menerus dijamin.

Masuknya organisme bersel tunggal, seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur dapat mengganggu kesehatan manusia karena organisme-organisme ini menyebabkan sel melemah dan kelaparan akan nutrisi, menghalangi produksi mukosa pelindung tubuh, meracuni dan melemahkan daya kerja metabolisme tubuh, bahkan menyebabkan dinding sel tidak terlindungi.

Ann Wigmore (The Wheatgrass Book, 1985) mengatakan bahwa klorofil dapat melindungi kita dari senyawa-senyawa karsinogen, di mana makanan dan obat lainnya sudah tidak berfungsi lagi. Klorofil bertindak menguatkan sel-sel, melepaskan zat racun dari hati dan aliran darah dan secara kimiawi menetralisasi polutan-polutan.

Klorofil yang dikonsumsi secara oral dapat menjadi alternatif pengganti transfusi darah. Bahkan, dalam bukunya, The Healing Power of Chlorophyll, Bernard Jensen menegaskan berbagai hasil eksperimen dengan tikus, di mana darah tikus digantikan dengan klorofil, tetap dapat menjaga kelangsungan hidup tikus-tikus tersebut. Tim O’Shea dalam bukunya (The Sanctity of Human Blood) menegaskan bahwa vaksinasi bukanlah suatu proses imunisasi karena segala benda asing yang tidak mirip dengan molekul-molekul yang ada secara alami dalam tubuh, baik itu obat, vaksin, bakteri, virus, parasit, maupun makanan beracun dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia.

Klorofillah satu-satunya molekul yang dapat diterima oleh tubuh karena kesamaannya dengan hemoglobin sehingga potensial dalam meningkatkan ketahanan tubuh kita.

Fungsi utama klorofil

Penggunaan klorofil, baik berupa tablet, bubuk, maupun cairan yang dikemas dan banyak terdapat di pasaran, dapat membantu dalam hal (1) meningkatkan jumlah sel-sel darah, khususnya meningkatkan produksi hemoglobin dalam darah, (2) mengatasi anemia, (3) membersihkan jaringan tubuh, (4) membersihkan hati dan membantu fungsi hati, (5) meningkatkan daya tahan tubuh terhadap senyawa asing (virus, bakteri, parasit, dan lain-lain), (6) memperkuat sel, dan (7) melindungi DNA terhadap kerusakan. Yang terpenting dari molekul klorofil ini adalah aman terhadap tubuh.

Mengingat serangan virus dengue menyebabkan gejala-gejala perdarahan dan menurunnya jumlah trombosit, pengobatan dengan klorofil selayaknya dilirik sebagai upaya alternatif bagi pengobatan demam berdarah. Dari sisi pencegahan, mengonsumsi klorofil merupakan tindakan bijaksana dalam meningkatkan pertahanan tubuh sehingga memungkinkan kita melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh, tak terkecuali virus dengue. Sirkulasi darah yang bersih dan kaya akan sel darah merah untuk membawa oksigen merupakan mekanisme pertahanan tubuh alamiah yang paling andal.

Sebenarnya alam telah menyediakan sumber-sumber klorofil yang sangat andal yang dapat dikonsumsi tanpa membeli kemasan- kemasan klorofil tablet ataupun cairan. Caranya adalah mengonsumsi dengan rutin sayuran-sayuran hijau kaya klorofil setiap hari. Katuk merupakan tumbuhan lokal asli Indonesia yang kaya akan klorofil.

Dr Leenawaty Limantara Pengajar di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

(http://www.kompas.com/kompas-cetak/0404/06/humaniora/951295.htm)

Info Pendaftaran

Jika anda berminat dengan produk-produk K-Link dan juga ingin menjadi distributor atau pun hanya sekedar membeli saja, silakan hubungi Bp Mariyanto, Bandarlampung.

HP : 0811729930
Email : infobisnis27@gmail.com

Penemu Obat Kanker dari Klorofil

Dunia tumbuh-tumbuhan mampu menaklukkan hati Leenawaty Limantara PhD. Kecintaannya kepada dunia tumbuhan tak main-main. Seusai menyelesaikan kuliah di Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, ia pun memutuskan melanjutkan studi ke bidang kimia di Universitas Kwansei Gakuin, Jepang, hanya untuk mendalami penelitian terhadap proses kimia dari fotosintesis pada tumbuhan. Karena pada saat meneliti proses fotosintesis itu ia jatuh cinta kepada klorofil atau zat hijau daun, sebagai salah satu molekul yang paling berperan dalam proses tersebut.

"Sejak saat itu saya bertekad harus mengetahui unsur kimia dari klorofil. Makanya saya putuskan untuk pindah bidang studi," ia menjelaskan.

Penelitiannya terhadap kandungan klorofil pada algae (ganggang) dan bakteri telah dimulai sejak 1991. Tapi, ketika itu yang ia teliti baru sebatas penelitian dasar mengenai klorofil. Saat itu ia baru mengetahui bahwa molekul klorofil baru bisa berfungsi apabila berada pada suatu tahapan yang disebut tereksitasi dan tahapan teroksidasi.

"Pada saat itu penelitian-penelitian di tingkat dunia telah berhasil menemukan spektrum dari molekul klorofil pada saat ia tereksitasi. Tapi untuk menjawab atau menentukan spektrum itu, atau berbicara mengenai seperti apa tingkah laku atau bagaimana molekul ini bergerak, masih belum bisa dilakukan. Sehingga penentuan empiris mengenai klorofil, khususnya bakterioklorofil pada saat itu tidak bisa dilakukan. Nah, itulah yang memicu saya untuk memulai penelitian ini," ujarnya.

Penelitian Dasar

Pada penelitiannya lebih lanjut yang memakan waktu tahunan, akhirnya Leenawaty pun menemukan bahwa jika atom-atom yang merupakan bagian dari penyusun klorofil tersebut diberi label atau tanda, ia akan dapat mengetahui perilaku molekul pada tahap tereksitasi. Dengan diketahuinya perilaku molekul pada saat tereksitasi, katanya, akan membuka pemahaman lebih dalam mengenai mekanisme klorofil dalam menyerap cahaya di dalam mentransfer energi, dan membuka peluang kepada berkembangnya ilmu-ilmu yang lain. "Jadi penelitian dasar itu sangat penting untuk mendukung ke penelitian terapan," ia menegaskan.

Tak cukup sampai di situ, Leenawaty pun melanjutkan penelitiannya, dengan menggunakan bakteri yang tidak mengandung karotenoid. Bakteri yang manja dan sangat labil itu juga berhasil diisolasi sehingga membentuk spesies radikal kation pada antena penangkap cahaya.

Penemuan itu memungkinkan para pakar fotosintesis mendapatkan pemahaman lengkap mengenai fungsi fisiologis bakterioklorofil. Dewasa ini dengan penemuan-penemuannya itu, ia telah berhasil mengembangkan risetnya dan menemukan obat yang bisa membunuh sel kanker dengan cara kerja mirip proses fotosintesis daun.

"Saya tidak mau bilang kalau klorofil merupakan obat bagi penderita kanker atau tumor. Hanya saya bisa katakan bahwa klorofil bisa digunakan sebagai obat fotosensitizer, yaitu klorofil potensial untuk mengendalikan kanker. Tapi, sekali lagi saya katakan, yang mengendalikan itu bukan klorofil melainkan fotosensitizernya," katanya.

Meski demikian, kata dia, sejumlah jurnal ilmiah di dunia internasional telah memuat manfaat klorofil sebagai suplemen atau minuman kesehatan. Dan, terbukti telah menyembuhkan beberapa penderita kanker paru-paru, mata, saluran pencernaan, mulut, dan lain-lain.

"Bukti bahwa klorofil telah berhasil menyembuhkan kanker-kanker itu telah dimuat di sejumlah jurnal ilmiah. Tapi saya tidak mau menyebut kalau klorofil adalah obat segala jenis kanker," ia mengimbuhkan.

Berdasarkan hasil penemuannya itu, ia pun berencana akan memproduksi makanan atau minuman suplemen bagi kesehatan yang mengandung klorofil. "Karena zat hijau daun bisa diproduksi ke dalam bentuk tablet, minuman, injeksi, salep, atau lain-lain. Kalau nanti saya sudah menciptakan minuman kesehatan dari klorofil, pasti akan saya patenkan," ujarnya.

Kembali Meneliti

Leenawaty, kelahiran Teluk Betung, Lampung, 24 Juni 1965, adalah satu di antara ilmuwan, termasuk guru, yang memperoleh penghargaan Indonesia Toray Science Foundation pada penggal awal Februari lalu. Berkat karyanya, Photochemistry and Photobiology of Bacterio (Chlorophyll) and Derivatives in Various Electronic States: From Basic to Its Application, ia memperoleh hadiah uang Rp 60.000.000.

Leenawaty yang sehari-hari bisa dijumpai di Magister Biologi Universitas Kristen Satya Wacana itu, mengaku belum akan mewujudkan keinginan untuk memproduksi minuman kesehatan tersebut dalam waktu dekat ini. Saat ini ia tengah berkonsentrasi untuk kembali meneliti fotodegradasi dari bakterioklorofil dan turunannya.

Hanya, untuk melakukan penelitian itu ia membutuhkan alat kromatografi cair kinerja tinggi yang agak modern. Dan untuk membelinya harganya cukup mahal, mencapai Rp 280 juta.

Ia pun berharap ada yang membantunya untuk memiliki alat tersebut. Ia mencontohkan para profesornya di Jepang mengirimkan peralatan penelitian ke laboratoriumnya di Salatiga. "Meskipun memerlukan beberapa perbaikan, tapi masih bisa digunakan," ujarnya. [Pembaruan/Yumeldasari Chaniago]

(http://www.suarapembaruan.com/News/2006/04/05/Gaya/gaya04.htm)

Products - Health Care - Kinotakara


KINOTAKARA is the latest physiotherapeutic health care product in the world. It reflects the perseverance of Japanese medical exponents to discover ways to help the general public achieve wellness and pursue a healthy lifestyle. KINOTAKARA provides a natural way for our well being, and with that it gives people an alternative hope to better alleviate diseases and maintain their health.

KINOTAKARA is best placed under one’s sole because it has more than 60 acupuncture points out of over 360 distributed over the human body. Both Western and Eastern medical experts view the sole as the area that reflects the health of our internal organs, and often treat it as our second heart. This explains why many of us would want to have a foot massage, as the exercise would ease the nerves, enhance blood circulation and consequently promote health.

When KINOTAKARA is placed under your sole or other parts of the body, it will absorb excess water and harmful waste out of the body, and subsequently help to relieve pain and swellings.

KINOTAKARA, when applied to the skin over six hours, the color of the white powder would become wet or turn into a slightly darker substances. This dark-colored substance is the harmful waste from the body. The darker color reflects an unhealthy state of the body. As the harmful waste is excreted from the body, the pain and swellings of the body would be eased. The pain would be relieved when KINOTAKARA turns lighter in color or becomes less wet.

KINOTAKARA foot care sheet produces plenty of negative ions and effectively neutralizes positive ions. By sticking it directly onto the soles bring about lots of health benefits. In particularly, it could make our nerves more vigorous besides helping to eliminate muscle tension and pressure. Other health benefits of negative ions include:

  • Enhances metabolism and slows down ageing process
  • Activate cells, improve immunity, ease pain and relieve tiredness
  • Enhances blood circulation

  1. TOURMALINE:
    Natural mineral stone found in Brazil bearing characteristics of ions and infrared. Helps to enhance blood circulation.
  2. CHITOSAN:
    Obtained from the shell of crab. Contains water-soluble molecules. Known for its characteristic for keeping warm and rejuvenating.
  3. WOOD VINEGAR:
    Made from resinous substance of beech tree, sakura tree and oak tree. Excellent for absorbing harmful waste.
  4. PEARL POWDER:
    A form of volcanic substance. Possess anti-gravity and absorption power.
  5. PURE SILICA:
    High quality siliceous sponge. Also possess good radical free circulation function.
  6. DEXTRIN:
    Water soluble carbohydrate that can absorb water and to enhance the function of other ingredients.
  7. GLYCOLIC ACID:
    Exists naturally in the stalk of sugarcane. Used to enhance the function of other ingredients.
(http://www.k-link.com/products/health_care/kinotakara/)
Klorofil sebagai Darah Hijau Manusia
Oleh Sinly Evan Putra dan Saiful Bahri
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung


Jika kita amati lebih lanjut dalam tingkatan struktur kimiawi, akan kita jumpai keunikan dari klorofil. Ternyata struktur dari klorofil memiliki kesamaan struktur dengan hemoglobin. Perbedaannya hanyalah terletak pada atom pusat dari molekul. Atom pusat klorofil adalah magnesium (Mg) sedangkan atom pusat hemoglobin adalah besi (Fe). Jika hemoglobin diidentikan sebagai darah merah manusia, maka klorofil dapat diidentikan sebagai darah hijau manusia. Karena kemiripan struktur inilah, maka klorofil adalah satu-satunya molekul di dunia ini yang secara alamiah dapat diterima oleh tubuh dan menjadi nutrisi vital bagi tubuh manusia.



Dalam proses metabolisme, energi bagi manusia datang dari sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Hemoglobin merupakan molekul dalam sel darah merah yang membawa oksigen. Adapun klorofil adalah pembentuk sel darah merah yang paling cepat di dalam tubuh manusia. Dengan mengkonsumsi klorofil, jumlah sel darah dapat meningkat sangat cepat sehingga pasokan energi dalam tubuh dapat terus menerus terjamin. Dalam bukunya, The Healing Power of Chlorophyll Bernard Jensen menegaskan berbagai hasil eksperimen dengan tikus, dimana darah tikus digantikan dengan klorofil, hasilnya klorofil tetap dapat menjaga kelangsungan hidup tikus-tikus tersebut. Tim O’Shea dalam bukunya The Sancity of Human Blood juga menegaskan bahwa klorofil merupakan satu-satunya molekul yang dapat diterima oleh tubuh karena kesamaannya dengan hemoglobin sehingga potensial dalam meningkatkan ketahanan tubuh manusia.

Fungsi Utama Klorofil
Penggunaan klorofil bagi tubuh manusia dapat membantu dalam hal (1) meningkatkan jumlah sel-sel darah, khususnya meningkatkan produksi hemoglobin dalam darah, (2) mengatasi anemia, (3) membersihkan jaringan tubuh, (4) membersihkan hati dan membantu fungsi hati, (5) meningkatkan daya tahan tubuh terhadap senyawa asing (virus, bakteri, parasit), (6) memperkuat sel, dan (7) melindungi DNA terhadap kerusakan. Yang terpenting dari molekul klorofil adalah aman terhadap tubuh.

Selain itu, klorofil juga berfungsi sebagai desinfektan dan antibiotik, bahkan sebelum adanya obat-obatan sintesis. Klorofil membersihkan jaringan-jaringan tubuh dan tempat pembuangan sisa limbah metabolisme dalam tubuh, sekaligus mengatasi parasit, bakteri, dan virus yang ada dalam tubuh manusia. Bahkan, klorofil dapat menghilangkan senyawa-senyawa kimia yang bersifat racun dalam tubuh. Ekor molekul klorofil yang bersifat hidrofobik dapat menggali ke dalam sel/jaringan dan mengangkat senyawa hidrokarbon dari dinding sel serta mengeluarkan senyawa beracun tersebut. Hidrokarbon yang dimaksud adalah pestisida, obat-obatan yang tertimbun dalam tubuh, pewarna makanan, bahkan bakteri, parasit, dan virus. Ann Wigmore dalam buku The Wheatgrass Book, 1985 menyatakan bahwa klorofil dapat melindungi kita dari senyawa-senyawa karsinogen, dimana makanan dan obat lainnya sudah tidak berfungsi lagi. Klorofil bertindak menguatkan sel-sel, melepaskan zat racun dari hati dan aliran darah dan secara kimiawi menetralisasi polutan-polutan.

Perkembangan Terbaru Aplikasi Klorofil
Mengingat serangan virus dengue yang menyebabkan gejala-gejala pendarahan dan menurunnya jumlah trombosit, pengobatan dengan klorofil selayaknya dilirik sebagai upaya alternatif bagi pengobatan demam berdarah. Dari sisi pencegahan, mengkonsumsi klorofil merupakan tindakan bijaksana dalam meningkatkan pertahanan tubuh sehingga memungkinkan kita melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh, tak terkecuali virus dengue. Sirkulasi darah yang bersih dan kaya akan sel darah merah merupakan mekanisme pertahanan tubuh alamiah yang paling andal. Sebenarnya alam telah menyediakan sumber-sumber klorofil yang dapat dikonsumsi. Caranya adalah dengan mengkonsumsi secara rutin sayuran hijau yang kaya klorofil setiap hari. Katuk merupakan tumbuhan lokal asli Indonesia yang kaya akan klorofil.

Meskipun secara alami, klorofil dapat langsung dicerna, tetapi riset terkini tentang klorofil, menyatakan bahwa klorofil murni yang terkena proses pengolahan (dimasak) akan rusak fungsi utamanya. Klorofil yang terolah tersebut akan sulit diserap oleh tubuh manusia, bahkan sebagian besar akan terbuang dalam sistem pembuangan. Sehingga disini sangat dianjurkan bagi penderita untuk mengkonsumsi sayur-sayuran segar tanpa diolah. Tetapi untuk penderita yang benar-benar butuh klorofil, dengan memanfaatkan teknologi tinggi, pengekstrakan klorofil dapat dilakukan sebelum terjadi penurunan mutu dan fungsi utamanya. Yaitu dengan menambahkan atom magnesium di dalam molekul bersama atom tembaga dan atom-atom natrium, sehingga molekul klorofil bisa larut dalam air dan menjadi stabil. Penambahan atom-atom baru tersebut menghasilkan struktur kimia baru yang disebut Chlorophyllin.Chlorophyllin ini telah diperdagangkan dengan berbagai merk dagang baik dalam bentuk tablet, kapsul, maupun cairan.

Selain berpotensi sebagai obat demam berdarah, klorofil juga berpotensi sebagai photosensitizer (obat pemicu yang aktif oleh rangsangan cahaya) untuk terapi tumor dan kanker. Obat seperti ini bukan barang baru, karena telah diterapkan dalam terapi fotodinamika (photodynamic therapy). Di Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat, tehnik ini sudah dipakai untuk menanggani kanker seperti kanker otak, paru-paru, dan mulut. Terapi fotodinamika menjadi alternatif yang lebih aman ketimbang terapi gelombang radio dan kemoterapi, yang sering disertai efek samping seperti kerontokan rambut dan rusaknya kulit. Tak seperti kemoterapi yang butuh selang waktu antar pemberian, terapi fotodinamika dapat dilakukan lebih sering dalam kurun waktu tertentu.

Pemanfaatan teknologi fotodinamika (TFD) ini pada dasarnya didasarkan asumsi bahwa photosensitizer (klorofil) akan dapat membunuh sel-sel kanker ketika senyawa tersebut diekspos dengan cahaya tampak pada panjang gelombang tertentu (630-800 nm) dan dengan intensitas tertentu. Dalam pengaplikasiannya, klorofil diinjeksikan ke tubuh, yang kemudian diserap secara otomatis oleh seluruh sel. Klorofil yang berperan sebagai photosensitizer akan terakumulasi dalam sel kanker dan tinggal lebih lama dalam sel tersebut jika dibandingkan dengan keberadaannya di dalam sel normal. Untuk mendeteksi keberadaan klorofil dalam sel kanker, pasien yang telah diberi obat dipindai. Bagian yang terdapat klorofil akan berpendar terang.

Mekanisme kerja klorofil sebagai sensitizer adalah dengan menjadi pemicu spesies oksigen menjadi singlet oksigen yang sangat reaktif yang akan membunuh sel kanker. Prosesnya adalah ketika photosensitizer mengabsorbsi cahaya, maka photosensitizer akan tereksitasi pada keadaan singlet. Keadaan ini tidak berlangsung lama, photosensitizer akan berubah ke keadaan triplet. Photosensitizer pada keadaan triplet ini akan bereaksi dengan oksigen yang tentunya ada dalam jaringan tubuh manusia, termasuk dalam jaringan kanker. Oksigen dalam keadaan dasar akan tereksitasi menjadi singlet oksigen yang bersifat sangat reaktif yang selanjutnya akan menghancurkan sel-sel kanker. Pada akhirnya, photosensitizer yang telah menunaikan tugasnya tersebut akan kembali ke keadaan normal.

Penutup
Penelitian tentang klorofil kedepannya diperkirakan masih akan berlangsung terutama untuk aplikasi lebih lanjut di bidang kesehatan. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa klorofil merupakan senyawa bahan alam yang melimpah dan tidak bersifat racun sebagaimana obat-obat kimiawi yang telah umum digunakan. Selain itu pemanfaatan klorofil dari bakteri fotosintetis (bakterioklorofil) untuk aplikasi sebagai obat kanker sebagaimana telah diteliti oleh Leenawaty Limantara masih menemui hambatan. Dimana dalam penelitian bakterioklorofil terdapat tiga tahapan elektronik yang penting yaitu tahapan dasar, radikal kation, dan tahapan tereksistasi. Selama ini penelitian di dunia mentok pada tahapan tereksistasi karena pada tahap ini, masa hidup molekul sangat singkat yaitu pada tataran pikodetik (10-9 detik) sehingga sangat sulit mengukur molekulnya yang sangat labil meskipun gambarnya dapat diperoleh.

Sisi positif yang dapat kita peroleh dari pemanfaatan klorofil adalah arti penting kembali ke alam (back to nature) yaitu dengan kembali mengkonsumsi makanan alami yang dihasilkan oleh alam. Ternyata alam telah menyediakan obat yang mujarab bagi kita untuk kelangsungan hidup. Mungkin suatu pertanyaan menarik pernah dilontarkan oleh dosen saya yaitu kenapa obat-obatan sintetis sering menimbulkan efek samping dibandingkan obat-obatan alami? Jawabnya karena dalam obat sintetis kita hanya mengisolasi senyawa bioaktif (senyawa toksik) saja yang efektif sebagai antipenyakit dari tanaman tanpa mengambil senyawa antitoksiknya (penetral) sedangkan obat alami telah menyediakan sekaligus dua yaitu senyawa toksik dan antitoksiknya.

Daftar Pustaka
1. Anonim. 2007. Klorofil. Situs Web Wikipedia Indonesia
2. Anonim. 2007. Daya Penyembuh Klorofil-Si Emas Hijau. Situs Web Hijau Daun
3. Anonim. 2004. Klorofil : Si Emas Hijau-Detoksin Alami yang Menyehatkan. Situs Web Indonesia Media Online Kesehatan (sumber asli sekolah-bisnis.com/klorofil.php)
4. Anonim. 2007. Produk Nutrisi dan Kesehatan. Situs Web Synergy Team Indonesia
5. Kabelan Kunia. 2005. Richard Martin Willstatter, Anak Penjual Tekstil Penemu Klorofil. Situs Web Cakrawala
6. Kabelan Kunia. 2005. Klorofil dan Hemoglobin sang Kembar Berbeda Inti. Situs Web Cakrawala
7. Leenawaty Limantara. 2007. Daya Penyembuhan Klorofil. [kimia-ui] Info Kesehatan
8. Saiful Bahri. 2007. Klorofil. Diktat Kuliah Kapita Selekta Kimia Organik. Universitas Lampung
9. Tatas HP Brotosudarmo dan Leenawaty Limantara. 2002. Klorofil Mencegah dan Menyembuhkan Kanker. Situs Web Kompas
10. Dan berbagai literature Web lainnya

(http://www.chem-is-try.org/?sect=artikel&ext=104)

Health Drink - K-LIQUID CHLOROPHYLL

K-Liquid Chlorophyll’s three main benefits:
  1. Cleansing - refers to detoxification and eliminating impurities from our body.
  2. Regulating - balances the hormones, acid and alkaline in our body.
  3. Nourishing - provides nutrients for healthy blood to increase the oxygen level and red blood count.

What is Chlorophyll?

Chlorophyll is life’s natural elixir contained in the green pigment of plants. In the process known as “photosynthesis”, chlorophyll in green plants traps and stores the energy of sunlight, together with carbon dioxide in the air, water and minerals from the soil to produce food. The energy is required to convert water and carbon dioxide into glucose – the chief source of energy for living organisms.

Why choose Alfalfa?

Alfalfa is chosen because it contains 4 times the chlorophyll of other vegetables. Its roots grow deep into the soil to absorb minerals like calcium, iron, magnesium and etc.

One table spoon of K-Liquid Chlorophyll is equivalent to 1 kg of vegetable consumption. It is a natural source of nutrient that is vital in stimulating good health.

Fights Free Radicals to Reduce Wrinkles & Aging

The chlorophyll in alfalfa contains antioxidants, which can help reduce free radicals in our body. Free radicals weaken our body, making us more susceptible to sickness. Free radicals are an active oxidized substance, generated by our own body through metabolism (breakdown of food and oxygen), that will destroy protein, lipid and DNA. It will affect normal cells to change and cause various diseases in the human body. Free radicals are a major contributor to ageing.

Chlorophyll is rich in:

Zinc –Zinc combines with vitamin A to promote good health
Selenium –Protects and energizes body cells
Vitamin E –Anti-ageing, nourishes skin and keeps the brain active
Vitamin C –Increases alertness and possesses anti-cancer properties
Vitamin A –Strengthens the heart’s function and improves vision.

Other nutrients include protein, biotin, folic acid, pantothenic acid and minerals such as calcium, cobalt, chromium, phosphorus, silicon, potassium, manganese, magnesium and iron.

Promotes Cell Regeneration and Boosts the Immune System

Dr. Richard Willstatter and Dr. Hans Fisher have in 1915 and 1930 respectively received the Nobel Prize in Medicine and Chemistry for discovering the molecular structure of human red blood cells and chlorophyll. Due to this, chlorophyll is shown to promote cell regeneration and reproduction as well as assist in building up the immune system.

Blood Production Property

Nobel Prize recipients, Dr. Richard Willstatter and Dr. Hans Fisher further discovered that the only difference between red blood cells and chlorophyll is that chlorophyll has a magnesium atom in its nucleus while red blood cells have iron. Thus, chlorophyll can help in cases of anemia and other blood deficiency conditions.

Cleanses Body of Pesticides and Drug Residue Toxins

Nutritionist Prof. Bernard Jensen pointed out that chlorophyll is effective in reducing toxin caused by pesticides and drug residue by purging them from the body. He further observed that healthy people generally have higher blood counts compared to the sick. However, after high consumption of chlorophyll, the sick showed an increase in blood count and improved health.

Reduces the Body’s Problems

Scientist Offen Krantz found that chlorophyll is highly beneficial to patients with stomach ulcers. Chlorophyll complements the medication prescribed by doctors for stomach ulcers.

Improves Skin Problems, Beautifies Complexion

The New England Medical Journal reported that chlorophyll can help in controlling skin problems and internal infection. The American Journal of Surgery published findings by Temple University on the use of chlorophyll to treat surgical wounds and other similar conditions.

(http://www.k-link.com/products/health_drink/k_liquid_chlorophyll/)

Selamat Datang di Bisnis K-Link

Kami ucapkan selamat datang kepada anda yang telah mengunjungi blog ini. Blog ini bersifat independen. Blog ini dikembangakn oleh Bp. Mariyanto, Lampung, dengan no ID EID 11XXXXX. Kami adakah sebagai distributor dari PT K-Link Indonesia.

Bersama K-Link akan banyak yang anda peroleh, antara lain kesehatan jasmani dan kesehatan finansial anda.

Kesehatan jasmani, sudah banyak kesaksian yang membenarkan. Bahkan saya juga sudah membuktikannya sendiri. Diusia yang sudah tidak muda lagi, berbagai deraan penyakit datang silih berganti, berkat produk K-LINK semua itu dapat terlewati.

Kesehatan finansial? Sudah pasti. Untuk bukti dan penjelasan lebih lanjut masalah ini, anda dapat menghubungi email saya: infobisnis27@gmail.com atau di No HP 0811729930.

Produk unggulan K-Link yang sampai saat ini rutin kami gunakan adalah K-LIQUID CHLOROPHYLL. Tahukan anda bahwa struktur kimia klorofil tumbuhan secara umum adalah sama dengan struktur kimia hemoglobin darah manusia? Silakan buktinya disini.

Salam sukses untuk kita semua.

Wassalam.